#: locale=en
## Action
### URL
WebFrame_EDB4B7B0_E28D_D264_41D4_C8A3F6037EC5.url = https://www.google.com/maps/embed?pb=!1m14!1m8!1m3!1d63197.87498293512!2d111.03526!3d-8.115003!3m2!1i1024!2i768!4f13.1!3m3!1m2!1s0x2e7bd9adfd1b8f8b%3A0x4027a76e3532a50!2sPunung%2C%20Kabupaten%20Pacitan%2C%20Jawa%20Timur!5e0!3m2!1sid!2sid!4v1647420173195!5m2!1sid!2sid
WebFrame_EDB4B7B0_E28D_D264_41D4_C8A3F6037EC5_mobile.url = https://www.google.com/maps/embed?pb=!1m14!1m8!1m3!1d63197.87498293512!2d111.03526!3d-8.115003!3m2!1i1024!2i768!4f13.1!3m3!1m2!1s0x2e7bd9adfd1b8f8b%3A0x4027a76e3532a50!2sPunung%2C%20Kabupaten%20Pacitan%2C%20Jawa%20Timur!5e0!3m2!1sid!2sid!4v1647420173195!5m2!1sid!2sid
LinkBehaviour_66B38759_444F_A174_41BC_87E641178CFC.source = https://www.instagram.com/visualanaknegeri.official/?hl=en
LinkBehaviour_0E7C83F9_13BB_CDD9_41AC_ECEA46D1BFB9.source = https://www.instagram.com/visualanaknegeri.official/?hl=en
## Media
### Title
panorama_9B290382_9197_3E6B_41C1_085BA70E8EFB.label = GUA TABUHAN
panorama_9D92AFCB_9195_25F9_41E1_0CFB8E6B4EFC.label = Gua Tabuhan 01
panorama_9B2F10E2_9195_1BAA_41D9_0B3FDB4DAAA0.label = Gua Tabuhan 03
panorama_9B2FD0E4_9195_1BAE_41BF_2F44EBA9C49C.label = Gua Tabuhan 05
panorama_9B2F4000_9195_1A66_41D0_B3A686B0F220.label = Gua Tabuhan 07
panorama_9B2F4E6D_9196_E6BE_41D9_2D010A27D529.label = Gua Tabuhan 10
panorama_9B2F2E18_9196_E667_41C1_CD16A1E2E399.label = Gua Tabuhan 11
panorama_9B2BEE36_9195_26AA_41C8_CF114715C45E.label = KALI BAKSOKA
panorama_9B297517_9197_1A6A_41B9_EA27F1DA6103.label = Kali Baksoka 02
panorama_9B28D66A_9197_26BA_41D3_F3AD5E43A557.label = Kali Baksoka 03
panorama_9B28F873_9196_EAAA_41D9_EEB5F4C5E67B.label = Kali Baksoka 05
panorama_9B2B6B3F_9195_2E9A_41D6_C7A7380D08A6.label = Kali Baksoka 07
panorama_9B2B1390_9192_FE66_41E2_21F4458A680A.label = SITUS SONG KEPLEK
panorama_9B27DB3A_919D_6E9B_41C4_960133732035.label = SITUS SONG TERUS
panorama_9B2BEEF1_9195_E7A9_41E2_1FD16B7D76B0.label = Situs Song Keplek 01
panorama_9B2BBFC7_9195_E5EA_41C6_5FC91FF1F053.label = Situs Song Keplek 02
panorama_9B2BE0E4_9195_3BAE_41DB_FDA77AAD4B41.label = Situs Song Keplek 03
panorama_9B296585_9193_1A6E_41C0_2860F9CD660D.label = Situs Song Terus 01
panorama_9B29C725_9193_26AE_41C0_A9D1348481C7.label = Situs Song Terus 03
panorama_9B2907AA_9193_25BA_41C1_56953BEFDED6.label = Situs Song Terus 04
panorama_9B2977C4_9193_25EE_41CF_478D45EA7546.label = Situs Song Terus 07
panorama_9B289842_9193_6AEB_41D8_536D218806B8.label = Situs Song Terus 10
## Popup
### Body
htmlText_8151FB09_942B_B967_41CE_43E03FD28AC0.html = Berbicara peradaban prasejarah di Gunung Sewu tidak akan lengkap tanpa menyebutkan Sungai Baksoka. Sungai yang berada di sebelah selatan Kecamatan Punung ini sangat penting dalam prasejarah di Nusantara. Sudah ribuan artefak paleolitik ditemukan di dasar dan tebing sungai ini. Kekayaan budaya Paleolitik di Sungai ini pertama kali dilaporkan oleh Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald, seorang prasejarawan asal Jerman-Belanda, dan Michael Wilmer Forbes Tweedie, arkeolog sekaligus kurator di Museum Raffles in Singapura. Mereka secara tidak sengaja mengungkap potensi kepurbakalaan Kali Baksoka, sebab tujuan awalnya justru mencari sumber bahan baku industri alat serpih Sangiran.
Situs Gua Tabuhan berada di desa Tabuhan Kec. Punung, Kabupaten Pacitan. Gua Tabuhan dikenal sebagai objek wisata. yang berdasarkan beberapa parameter ekologi juga berpotensi dihuni oleh manusia prasejarah pada masa lampau (cukup sinar matahari, kelembaban relatif rendah, kelerengan sedang dan ukuran chamber yang cukup besar.
Situs Song Keplek menampilkan akar keragaman manusia-manusia Indonesia saat ini. Australomelanesid dan Mongolid adalah dua ras yang pernah menghuni situs ini. Tidak hanya ditunjukkan oleh perkakasnya, keberadaan dua populasi berbeda juga ditampilkan oleh kubur mereka dengan perlakuan yang berbeda. Situs Song Keplek mengajarkan betapa beragamnya manusia dan budaya Indonesia, sejak ribuan tahun yang lalu. Toleransi adalah satu hal yang menyebabkan perbedaan tersebut menjadi identitas, suatu kesatuan dalam ikatan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Situs Song Terus, berada di Kecamatan Punung sekitar 30 Km sebelah utara Kota Pacitan. Situs ini menjadi lokasi riset Pusat Penelitian Arkeologi Nasional bekerjasama dengan Museum National d’Histoire Naturelle, Paris, Perancis, sejak tahun 1994. Penelitian arkeologi tersebut mengungkap gambaran, berkembangnya peradaban manusia serta silih bergantinya kondisi lingkungan masa lalu, sejak 300.000 tahun yang lalu.
Kawasan Hunian Prasejarah Gunung Sewu
Punung, Jawa Timur
Kawasan Hunian Prasejarah Gunung Sewu
Punung, Jawa Timur
2020
Photo 360 Production
Visual Anak Negeri
360 Virtual Tour Production
Visual Anak Negeri
Kawasan Hunian Prasejarah Gunung Sewu
Punung, Jawa Timur
Kawasan Hunian Prasejarah Gunung Sewu
Punung, Jawa Timur
2020
Photo 360 Production
Visual Anak Negeri
360 Virtual Tour Production
Visual Anak Negeri
KAWASAN HUNIAN PRASEJARAH GUNUNG SEWU
Punung, Jawa Timur
SUGENG RAWUH, selamat datang di Kabupaten Pacitan. Begitu banyaknya situs dan peninggalan arkeologi membuat wilayah ini layaknya sebuah ibu kota di masa Prasejarah. Pacitan tidak hanya penting bagi para arkeolog sebagai kawasan paling ideal untuk merekonstruksi kebudayaan prasejarah. Wilayah ini juga menyimpan berbagai bukti evolusi lingkungan yang terjadi sejak jutaan tahun yang lalu. Silih bergantinya kondisi lingkungan terekam baik di Pacitan, diikuti oleh jejak-jejak adaptasi manusia yang menghuninya setidaknya sejak 300.000 tahun yang lalu.
Ada sejumlah situs arkeologi terbaik yang dapat dikunjungi di Pacitan, sebagian besar berada di Kecamatan Punung yang berlokasi sekitar 19 kilometer sebelah baratlaut Kota Pacitan. Situs-situs tersebut antara lain: Sungai Baksoka, Song Keplek, Song Terus, dan Gua Tabuhan. Semuanya telah diteliti oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas) sejak tahun 1950an. Mulai tahun 1994, Puslit Arkenas melakukan penelitian kerja sama dengan Muséum National d’Histoire Naturelle (MNHN). Situs yang paling intensif diteliti dalam kerja sama tersebut yaitu Song Terus dan Gua Tabuhan. Penelitian tersebut melibatkan berbagai ahli mancanegara berlatar disiplin ilmu yang berbeda di bawah arahan Prof. Truman Simanjuntak dan Prof. François Sémah.
Masing-masing situs memiliki keunikannya tersendiri. Situs Sungai Baksoka mengandung artefak peninggalan Paleolitik seperti Kapak Penetak, Kapak Perimbas, Pahat Genggam, dan Kapak Genggam. Situs Song Keplek menunjukkan jejak penguburan manusia prasejarah ras Australomelanesid dan Mongolid berikut jejak kebudayaannya. Situs Song Terus menunjukkan perkembangan budaya manusia sejak 300.000 tahun lalu, beserta bukti evolusi lingkungan yang terjadi pada kala itu hingga 6.000 tahun silam. Sedangkan Gua Tabuhan menunjukkan perbengkelan Preneolitik dengan beragam tipe alat serpih dari batu rijang dan gamping selama 10.000 tahun terakhir.
Melalui Tur Virtual Situs Arkeologi masyarakat dapat mengakses dengan mudah berbagai informasi hasil riset kerja sama Puslit Arkenas dan MNHN sekaligus menikmati keindahan panorama di sekitar situs. Program ini diluncurkan oleh Puslit Arkenas sebagai bentuk layanan penyebarluasan informasi hasil riset untuk publik, khususnya para pelaku dan peserta pendidikan. Situs arkeologi merupakan salah satu destinasi pendidikan bagi publik agar dapat mengungkap kebudayaan masa lampau, memaknainya sebagai bagian dari jati diri bangsa, dan mencintai keberagaman yang telah mengakar kuat dalam sejarah Indonesia. Selamat berselancar, menembus ruang dan waktu dalam Tur Virtual Situs Arkeologi di Punung, Pacitan.
KAWASAN HUNIAN PRASEJARAH GUNUNG SEWU
Punung, Jawa Timur
SUGENG RAWUH, selamat datang di Kabupaten Pacitan. Begitu banyaknya situs dan peninggalan arkeologi membuat wilayah ini layaknya sebuah ibu kota di masa Prasejarah. Pacitan tidak hanya penting bagi para arkeolog sebagai kawasan paling ideal untuk merekonstruksi kebudayaan prasejarah. Wilayah ini juga menyimpan berbagai bukti evolusi lingkungan yang terjadi sejak jutaan tahun yang lalu. Silih bergantinya kondisi lingkungan terekam baik di Pacitan, diikuti oleh jejak-jejak adaptasi manusia yang menghuninya setidaknya sejak 300.000 tahun yang lalu.
Ada sejumlah situs arkeologi terbaik yang dapat dikunjungi di Pacitan, sebagian besar berada di Kecamatan Punung yang berlokasi sekitar 19 kilometer sebelah baratlaut Kota Pacitan. Situs-situs tersebut antara lain: Sungai Baksoka, Song Keplek, Song Terus, dan Gua Tabuhan. Semuanya telah diteliti oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas) sejak tahun 1950an. Mulai tahun 1994, Puslit Arkenas melakukan penelitian kerja sama dengan Muséum National d’Histoire Naturelle (MNHN). Situs yang paling intensif diteliti dalam kerja sama tersebut yaitu Song Terus dan Gua Tabuhan. Penelitian tersebut melibatkan berbagai ahli mancanegara berlatar disiplin ilmu yang berbeda di bawah arahan Prof. Truman Simanjuntak dan Prof. François Sémah.
Masing-masing situs memiliki keunikannya tersendiri. Situs Sungai Baksoka mengandung artefak peninggalan Paleolitik seperti Kapak Penetak, Kapak Perimbas, Pahat Genggam, dan Kapak Genggam. Situs Song Keplek menunjukkan jejak penguburan manusia prasejarah ras Australomelanesid dan Mongolid berikut jejak kebudayaannya. Situs Song Terus menunjukkan perkembangan budaya manusia sejak 300.000 tahun lalu, beserta bukti evolusi lingkungan yang terjadi pada kala itu hingga 6.000 tahun silam. Sedangkan Gua Tabuhan menunjukkan perbengkelan Preneolitik dengan beragam tipe alat serpih dari batu rijang dan gamping selama 10.000 tahun terakhir.
Melalui Tur Virtual Situs Arkeologi masyarakat dapat mengakses dengan mudah berbagai informasi hasil riset kerja sama Puslit Arkenas dan MNHN sekaligus menikmati keindahan panorama di sekitar situs. Program ini diluncurkan oleh Puslit Arkenas sebagai bentuk layanan penyebarluasan informasi hasil riset untuk publik, khususnya para pelaku dan peserta pendidikan. Situs arkeologi merupakan salah satu destinasi pendidikan bagi publik agar dapat mengungkap kebudayaan masa lampau, memaknainya sebagai bagian dari jati diri bangsa, dan mencintai keberagaman yang telah mengakar kuat dalam sejarah Indonesia. Selamat berselancar, menembus ruang dan waktu dalam Tur Virtual Situs Arkeologi di Punung, Pacitan.