#: locale=id-ID
## Action
### URL
WebFrame_EDB4B7B0_E28D_D264_41D4_C8A3F6037EC5.url = https://www.google.com/maps/embed?pb=!1m14!1m8!1m3!1d15866.225038938606!2d106.8388532!3d-6.1900819!3m2!1i1024!2i768!4f13.1!3m3!1m2!1s0x0%3A0xf705f05a2e465e1!2sPlanetarium%20Jakarta!5e0!3m2!1sid!2sid!4v1603944861967!5m2!1sid!2sid
WebFrame_EDB4B7B0_E28D_D264_41D4_C8A3F6037EC5_mobile.url = https://www.google.com/maps/embed?pb=!1m14!1m8!1m3!1d15866.225038938606!2d106.8388532!3d-6.1900819!3m2!1i1024!2i768!4f13.1!3m3!1m2!1s0x0%3A0xf705f05a2e465e1!2sPlanetarium%20Jakarta!5e0!3m2!1sid!2sid!4v1603944861967!5m2!1sid!2sid
LinkBehaviour_66B38759_444F_A174_41BC_87E641178CFC.source = https://www.instagram.com/visualanaknegeri.official/
LinkBehaviour_0E2DD737_1D8E_8959_419B_365FF2A8E289.source = https://www.instagram.com/visualanaknegeri.official/
## Media
### Title
panorama_E4A83121_ED4C_0629_41E2_7B4A87266041.label = AULA PAMERAN
panorama_E656D163_ED4C_0629_4199_0A5E8A0B7BF0.label = AULA TUNGGU LANTAI DASAR
panorama_E4A8134B_ED4C_0A79_41CB_B740202B468B.label = AULA TUNGGU LANTAI SATU
panorama_E4A89307_ED4C_0BE9_41D7_2AD5541B89BD.label = JALAN MASUK
panorama_FF0B7060_ED54_0627_41E4_387FC1FBADA2.label = PLANETARIUM (TRANSISI)
panorama_E4A0B083_ED4C_06E9_41E1_855B5FE612A4.label = Planetarium Jakarta 02
panorama_E4A97CD5_ED4C_1E69_41EC_DEDA76CF9811.label = Planetarium Jakarta 03
panorama_E4A859C8_ED4C_0667_41E2_7E81CFA632A6.label = Planetarium Jakarta 05
panorama_E4A8F038_ED4C_0627_41E8_4AE3E75DE868.label = Planetarium Jakarta 07
panorama_E4A81266_ED4C_0A2B_41EB_023640B81E6B.label = Planetarium Jakarta 12
panorama_E4ABDE1B_ED4F_FA19_41EA_3406568F6A2F.label = Planetarium Jakarta 13
panorama_E4A8081B_ED4C_0619_41EC_364AC3051E41.label = Planetarium Jakarta 14
panorama_E4A856DD_ED4C_0A19_41DF_9758EE781576.label = Planetarium Jakarta 15
panorama_E4A87561_ED4C_0E29_41E9_878720AEE5A8.label = Planetarium Jakarta 16
panorama_E4A803D6_ED4C_0A6B_41D1_524B9E99A20C.label = Planetarium Jakarta 17
panorama_E4A8124A_ED4C_0A7B_41D1_5639B1E3F449.label = Planetarium Jakarta 18
panorama_E4A820BE_ED4C_061B_41DA_747CB3D59798.label = Planetarium Jakarta 19
panorama_E4A841C3_ED4C_0669_41DE_CC38655D9176.label = Planetarium Jakarta 20
## Right Click Menu
### Text
TDVAuthor.label = Visual Anak Negeri
## Skin
### Dropdown
DropDown_ECA0F792_E297_5227_41D5_1ADD6805374E.prompt = STORYLINE
DropDown_ECA0F792_E297_5227_41D5_1ADD6805374E_mobile.prompt = STORYLINE
### Image
Image_12FCB020_07B6_EB68_4160_9DAFE1CCFB48.url = skin/Image_12FCB020_07B6_EB68_4160_9DAFE1CCFB48_id-ID.png
Image_12FCB020_07B6_EB68_4160_9DAFE1CCFB48_mobile.url = skin/Image_12FCB020_07B6_EB68_4160_9DAFE1CCFB48_mobile_id-ID.png
Image_1341DE45_0752_7728_4177_80164854CD65.url = skin/Image_1341DE45_0752_7728_4177_80164854CD65_id-ID.png
Image_1341DE45_0752_7728_4177_80164854CD65_mobile.url = skin/Image_1341DE45_0752_7728_4177_80164854CD65_mobile_id-ID.png
Image_13C20753_0753_D528_4195_06804417301A.url = skin/Image_13C20753_0753_D528_4195_06804417301A_id-ID.png
Image_13C20753_0753_D528_4195_06804417301A_mobile.url = skin/Image_13C20753_0753_D528_4195_06804417301A_mobile_id-ID.png
Image_5B628F5A_447A_A174_41CB_D63D57DF0D33.url = skin/Image_5B628F5A_447A_A174_41CB_D63D57DF0D33_id-ID.png
Image_5B628F5A_447A_A174_41CB_D63D57DF0D33_mobile.url = skin/Image_5B628F5A_447A_A174_41CB_D63D57DF0D33_mobile_id-ID.png
Image_64B7F3FC_447A_612C_41C3_53D692704F85.url = skin/Image_64B7F3FC_447A_612C_41C3_53D692704F85_id-ID.png
Image_64B7F3FC_447A_612C_41C3_53D692704F85_mobile.url = skin/Image_64B7F3FC_447A_612C_41C3_53D692704F85_mobile_id-ID.png
Image_77FCCFE2_6079_A21F_41CC_17672DE1C40C.url = skin/Image_77FCCFE2_6079_A21F_41CC_17672DE1C40C_id-ID.png
Image_77FCCFE2_6079_A21F_41CC_17672DE1C40C_mobile.url = skin/Image_77FCCFE2_6079_A21F_41CC_17672DE1C40C_mobile_id-ID.png
Image_91A7F07B_B0C6_461B_41DB_A9781D983158.url = skin/Image_91A7F07B_B0C6_461B_41DB_A9781D983158_id-ID.png
Image_91A7F07B_B0C6_461B_41DB_A9781D983158_mobile.url = skin/Image_91A7F07B_B0C6_461B_41DB_A9781D983158_mobile_id-ID.png
### Multiline Text
HTMLText_5BCB1614_444A_A2F9_41C3_0784297C7919.html =
PLANETARIUM
JAKARTA.INDONESIA
HTMLText_5BAF0818_444D_AEF4_4111_4C09055F3C80.html =
HTMLText_5BAF0818_444D_AEF4_4111_4C09055F3C80_mobile.html =
HTMLText_5BCB1614_444A_A2F9_41C3_0784297C7919_mobile.html = PLANETARIUM
JAKARTA.INDONESIA
HTMLText_ED9A6CAC_E28B_B663_41E7_0BD570465A86.html = PLANETARIUM JAKARTA
JAKARTA
Planetarium Jakarta adalah satu dari tiga wahana simulasi langit di Indonesia selain di Kutai, Kalimantan Timur, dan Surabaya, Jawa Timur. Planetarium tertua ini letaknya di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Planetarium Jakarta merupakan sarana wisata pendidikan yang dapat menyajikan pertunjukan / peragaan simulasi perbintangan atau benda-benda langit. Pengunjung diajak mengembara di jagat raya untuk memahami konsepsi tentang alam semesta melalui acara demi acara.
Planetarium Jakarta berdiri tahun 1964 diprakarsai Presiden Soekarno dan diserahkan ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 1969. Di tempat ini juga tersedia ruang pameran benda-benda angkasa yang menyuguhkan berbagai foto serta keterangan lengkap dari berbagai bentuk galaksi, teori-teori pembentukan galaksi disertai pengenalan tokoh-tokoh di balik munculnya teori.
Di ruang pameran ini, ada juga pajangan baju antariksa yang digunakan mengarungi angkasa, termasuk mendarat di bulan. Beberapa peralatan lain untuk pengamatan antariksa turut dipamerkan.
Selain pertunjukan Teater Bintang dan multimedia / citra ganda, Planetarium & Observatorium Jakarta juga menyediakan sarana prasarana observasi benda-benda langit melalui peneropongan secara langsung, untuk menyaksikan fenomena / kejadian-kejadian alam lainnya, seperti gerhana bulan, gerhana matahari, komet dan lain-lain.
Jadwal Pertunjukan
ROMBONGAN
• Selasa - Kamis: 09.30, 11.00, dan 13.30 WIB
• Jum'at: 09.30 dan 13.30 WIB
• Senin dan Hari Libur Nasional TUTUP
Harga Tiket Masuk
• Pelajar dan Mahasiswa Rp. 5.000.00 /orang.
• Bukan Pelajar, mahasiswa Rp. 10.000.00 /orang
PERORANGAN/UMUM
• Selasa - Jum'at: 16.30 WIB
• Sabtu - Minggu: 10.00 dan 13.00 WIB
Harga Tiket Masuk: Anak-anak Rp. 7,000.00 ; Dewasa Rp. 12,000.00
• Senin dan Hari Libur Nasional TUTUP
• Tiket hanya dapat dibeli langsung di loket resmi 1 jam sebelum pertunjukan dimulai.
Sejarah
Planetarium dan Observatorium Jakarta dibangun oleh Pemerintah Republik Indonesia mulai tahun 1964, atas gagasan Presiden Soekarno dengan harapan agar bangsa Indonesia sedikit demi sedikit mengenal berbagai macam benda langit dan berbagai peristiwa di luar angkasa. Selain dana dari pemerintah, Planetarium dan Observatorium Jakarta ini juga didanai oleh Gabungan Koperasi Batik Indonesia.
Pada tahun 1968, gedung beserta peralatan planetarium berhasil diselesaikan. Pada tanggal 10 November pada tahun yang sama, Planetarium dan Observatorium Jakarta diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin bersamaan dengan diresmikannya Pusat Kesenian Jakarta—Taman Ismail Marzuki.
Pertunjukan Planetarium mulai dibuka untuk umum pada tanggal 1 Maret 1969, menggunakan proyektor Universal buatan perusahaan Carl Zeiss, Jerman. Tanggal 1 Maret itu kemudian dijadikan hari ulang tahun Planetarium.
Pada tahun 1984, Pemerintah DKI Jakarta membentuk Organisasi Penyelenggara Tugas dan Fungsi Planetarium dan Observatorium sebagai pengganti status awal Proyek Planetarium menjadi Badan Pengelola Planetarium dan Observatorium Jakarta. Kepala Badan Pengelola mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya langsung kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta. Perubahan status ini tertuang dalam Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 2209 Tahun 1984.
Pada tahun 1996, Badan Pengelola Planetarium dan Observatorium Jakarta melakukan renovasi gedung sekaligus pemutakhiran peralatan pertunjukan dengan mengganti proyektor utama dengan yang lebih canggih dan dikontrol sepenuhnya oleh program komputer. Proyektor Universal diganti dengan Proyektor Universarium Model VIII, bahan layar kubah diganti dengan yang baru dan garis tengahnya dikurangi dari 23 meter menjadi 22 meter. Lantainya ditinggikan dan dibuat bertingkat. Seluruh kursi dibuat menghadap ke arah Selatan dan jumlahnya dikurangi dari 500 ke 320 kursi.
Pada tahun 2002, Badan Pengelola Planetarium dan Observatorium Jakarta mengalami perubahan status dari organisasi nonstruktural menjadi organisasi struktural berupa Unit Pelaksana Teknis di bawah Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta. Perubahan status ini tertuang dalam Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 118 Tahun 2002.
Judul film
Planetarium dan Observatorium Jakarta menyajikan 9 judul film yang diputar secara bergantian. Setiap pertunjukkan berlangsung selama kurang lebih 60 menit dengan narasi yang disampaikan secara langsung dan diiringi suara musik. Berikut adalah judul film yang disajikan di Planetarium:
• Tata Surya, berisi pengenalan tentang Tata Surya dan perkembangan pemahaman manusia tentang alam semesta.
• Penjelajah Kecil di Tatasurya, membahas tentang komet, asteroid, materi antarplanet dan benda-benda lain yang sering disebut sebagai penjelajah kecil di tatasurya.
• Pembentukan Tata Surya, membahas tentang berbagai teori percobaan yang dilakukan untuk menyingkap tabir pembentukan Tata Surya.
• Planet Biru Bumi, membahas tentang Bumi dan asal-usulnya.
• Dari Ekuator Sampai ke Kutub, berisi tentang penampakan dan gerak harian benda langit yang terlihat dari Bumi.
• Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan, membahas tentang peristiwa gerhana, termasuk mitos-mitos yang menyertainya.
• Galaksi Kita Bima Sakti, membahas tentang galaksi Bima Sakti.
• Riwayat Hidup Bintang, membahas tentang proses kelahiran, perkembangan, dan kematian sebuah bintang.
• Bintang Ganda dan Bintang Variabel, membahas tentang sistem Bintang.
Sumber: Wikipedia
HTMLText_ED9A6CAC_E28B_B663_41E7_0BD570465A86_mobile.html = PLANETARIUM JAKARTA
JAKARTA
Planetarium Jakarta adalah satu dari tiga wahana simulasi langit di Indonesia selain di Kutai, Kalimantan Timur, dan Surabaya, Jawa Timur. Planetarium tertua ini letaknya di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Planetarium Jakarta merupakan sarana wisata pendidikan yang dapat menyajikan pertunjukan / peragaan simulasi perbintangan atau benda-benda langit. Pengunjung diajak mengembara di jagat raya untuk memahami konsepsi tentang alam semesta melalui acara demi acara.
Planetarium Jakarta berdiri tahun 1964 diprakarsai Presiden Soekarno dan diserahkan ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 1969. Di tempat ini juga tersedia ruang pameran benda-benda angkasa yang menyuguhkan berbagai foto serta keterangan lengkap dari berbagai bentuk galaksi, teori-teori pembentukan galaksi disertai pengenalan tokoh-tokoh di balik munculnya teori.
Di ruang pameran ini, ada juga pajangan baju antariksa yang digunakan mengarungi angkasa, termasuk mendarat di bulan. Beberapa peralatan lain untuk pengamatan antariksa turut dipamerkan.
Selain pertunjukan Teater Bintang dan multimedia / citra ganda, Planetarium & Observatorium Jakarta juga menyediakan sarana prasarana observasi benda-benda langit melalui peneropongan secara langsung, untuk menyaksikan fenomena / kejadian-kejadian alam lainnya, seperti gerhana bulan, gerhana matahari, komet dan lain-lain.
Jadwal Pertunjukan
ROMBONGAN
• Selasa - Kamis: 09.30, 11.00, dan 13.30 WIB
• Jum'at: 09.30 dan 13.30 WIB
• Senin dan Hari Libur Nasional TUTUP
Harga Tiket Masuk
• Pelajar dan Mahasiswa Rp. 5.000.00 /orang.
• Bukan Pelajar, mahasiswa Rp. 10.000.00 /orang
PERORANGAN/UMUM
• Selasa - Jum'at: 16.30 WIB
• Sabtu - Minggu: 10.00 dan 13.00 WIB
Harga Tiket Masuk: Anak-anak Rp. 7,000.00 ; Dewasa Rp. 12,000.00
• Senin dan Hari Libur Nasional TUTUP
• Tiket hanya dapat dibeli langsung di loket resmi 1 jam sebelum pertunjukan dimulai.
Sejarah
Planetarium dan Observatorium Jakarta dibangun oleh Pemerintah Republik Indonesia mulai tahun 1964, atas gagasan Presiden Soekarno dengan harapan agar bangsa Indonesia sedikit demi sedikit mengenal berbagai macam benda langit dan berbagai peristiwa di luar angkasa. Selain dana dari pemerintah, Planetarium dan Observatorium Jakarta ini juga didanai oleh Gabungan Koperasi Batik Indonesia.
Pada tahun 1968, gedung beserta peralatan planetarium berhasil diselesaikan. Pada tanggal 10 November pada tahun yang sama, Planetarium dan Observatorium Jakarta diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin bersamaan dengan diresmikannya Pusat Kesenian Jakarta—Taman Ismail Marzuki.
Pertunjukan Planetarium mulai dibuka untuk umum pada tanggal 1 Maret 1969, menggunakan proyektor Universal buatan perusahaan Carl Zeiss, Jerman. Tanggal 1 Maret itu kemudian dijadikan hari ulang tahun Planetarium.
Pada tahun 1984, Pemerintah DKI Jakarta membentuk Organisasi Penyelenggara Tugas dan Fungsi Planetarium dan Observatorium sebagai pengganti status awal Proyek Planetarium menjadi Badan Pengelola Planetarium dan Observatorium Jakarta. Kepala Badan Pengelola mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya langsung kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta. Perubahan status ini tertuang dalam Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 2209 Tahun 1984.
Pada tahun 1996, Badan Pengelola Planetarium dan Observatorium Jakarta melakukan renovasi gedung sekaligus pemutakhiran peralatan pertunjukan dengan mengganti proyektor utama dengan yang lebih canggih dan dikontrol sepenuhnya oleh program komputer. Proyektor Universal diganti dengan Proyektor Universarium Model VIII, bahan layar kubah diganti dengan yang baru dan garis tengahnya dikurangi dari 23 meter menjadi 22 meter. Lantainya ditinggikan dan dibuat bertingkat. Seluruh kursi dibuat menghadap ke arah Selatan dan jumlahnya dikurangi dari 500 ke 320 kursi.
Pada tahun 2002, Badan Pengelola Planetarium dan Observatorium Jakarta mengalami perubahan status dari organisasi nonstruktural menjadi organisasi struktural berupa Unit Pelaksana Teknis di bawah Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta. Perubahan status ini tertuang dalam Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 118 Tahun 2002.
Judul film
Planetarium dan Observatorium Jakarta menyajikan 9 judul film yang diputar secara bergantian. Setiap pertunjukkan berlangsung selama kurang lebih 60 menit dengan narasi yang disampaikan secara langsung dan diiringi suara musik. Berikut adalah judul film yang disajikan di Planetarium:
• Tata Surya, berisi pengenalan tentang Tata Surya dan perkembangan pemahaman manusia tentang alam semesta.
• Penjelajah Kecil di Tatasurya, membahas tentang komet, asteroid, materi antarplanet dan benda-benda lain yang sering disebut sebagai penjelajah kecil di tatasurya.
• Pembentukan Tata Surya, membahas tentang berbagai teori percobaan yang dilakukan untuk menyingkap tabir pembentukan Tata Surya.
• Planet Biru Bumi, membahas tentang Bumi dan asal-usulnya.
• Dari Ekuator Sampai ke Kutub, berisi tentang penampakan dan gerak harian benda langit yang terlihat dari Bumi.
• Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan, membahas tentang peristiwa gerhana, termasuk mitos-mitos yang menyertainya.
• Galaksi Kita Bima Sakti, membahas tentang galaksi Bima Sakti.
• Riwayat Hidup Bintang, membahas tentang proses kelahiran, perkembangan, dan kematian sebuah bintang.
• Bintang Ganda dan Bintang Variabel, membahas tentang sistem Bintang.
Sumber: Wikipedia
### Tab Panel
TabPanelPage_F3FE431E_E28D_525C_41D7_F532AC072693_mobile.label = LOKASI
TabPanelPage_F3FE431E_E28D_525C_41D7_F532AC072693.label = LOKASI
TabPanelPage_F3F8631D_E28D_525C_41D8_B2BFB177A1E5_mobile.label = PLANETARIUM
TabPanelPage_F3F8631D_E28D_525C_41D8_B2BFB177A1E5.label = PLANETARIUM
TabPanelPage_66C3D700_444F_A2D3_41C3_F0CBBB997CCA.label = TITLE
TabPanelPage_66C3D700_444F_A2D3_41C3_F0CBBB997CCA_mobile.label = TITLE
### Tooltip
IconButton_ECADA7A9_E297_5265_41EA_39DB0E42241C_mobile.toolTip = Fullscreen
IconButton_ECADA7A9_E297_5265_41EA_39DB0E42241C.toolTip = Fullscreen
IconButton_ECAD87A9_E297_5265_41C7_D755D42168DB.toolTip = Gyroscope Mobile Only
IconButton_ECAD87A9_E297_5265_41C7_D755D42168DB_mobile.toolTip = Gyroscope Mobile Only
IconButton_ECAD97A9_E297_5265_41E8_A346A13B6AEB_mobile.toolTip = Mute/Unmute
IconButton_ECAD97A9_E297_5265_41E8_A346A13B6AEB.toolTip = Mute/Unmute
IconButton_ECAA57AA_E297_5267_41CA_BE3E9FD2E439_mobile.toolTip = Show/Hide Hotspot
IconButton_ECAA57AA_E297_5267_41CA_BE3E9FD2E439.toolTip = Show/Hide Hotspot
IconButton_ECA3D793_E297_5224_41D2_FF1A797857DA.toolTip = VR Mode Mobile Only
IconButton_ECA3D793_E297_5224_41D2_FF1A797857DA_mobile.toolTip = VR Mode Mobile Only
## Tour
### Description
### Title
tour.name = PLANETARIUM JAKARTA
## VR Menu
### Text
MenuItem_08853790_1D95_8956_41A5_4F10BA7E5F11.label = AULA PAMERAN
MenuItem_08848790_1D95_8956_41B4_9439C2D033EF.label = AULA TUNGGU LANTAI DASAR
MenuItem_08840792_1D95_895A_41A4_1BEA54E8232E.label = AULA TUNGGU LANTAI SATU
MenuItem_08842792_1D95_895A_4198_E5E1377DB243.label = JALAN MASUK
Menu_260CE727_3158_69B6_41BF_A843309F1793.label = Media
MenuItem_08855790_1D95_8956_4195_885302ADA56E.label = PLANETARIUM (TRANSISI)
MenuItem_08841791_1D95_8956_41B0_AE78D6D5E7BB.label = Planetarium Jakarta 02
MenuItem_08878791_1D95_8956_41A9_9EDAD9F48005.label = Planetarium Jakarta 03
MenuItem_08870791_1D95_8956_41B6_7E837BCFD15E.label = Planetarium Jakarta 05
MenuItem_0884C791_1D95_8956_41B4_8CB1EE1D5716.label = Planetarium Jakarta 07
MenuItem_0887C791_1D95_8956_41A7_3BE4DF27DF4E.label = Planetarium Jakarta 12
MenuItem_08877791_1D95_8956_419B_642E3E57679C.label = Planetarium Jakarta 13
MenuItem_08847792_1D95_895A_41B1_9245F6CBB683.label = Planetarium Jakarta 14
MenuItem_08857790_1D95_8956_41BC_BF3F58671354.label = Planetarium Jakarta 15
MenuItem_08842791_1D95_8956_41B0_36B4B35D9FAE.label = Planetarium Jakarta 16
MenuItem_08844791_1D95_8956_41BD_05A362CF0657.label = Planetarium Jakarta 17
MenuItem_0887D791_1D95_8956_4175_04DCA4CA9109.label = Planetarium Jakarta 18
MenuItem_08875791_1D95_8956_41BB_80F9987B3CFB.label = Planetarium Jakarta 19
MenuItem_08844792_1D95_895A_41B5_B8E253D19F83.label = Planetarium Jakarta 20