Jakarta Internasional Stadium


    Jakarta Internasional Stadium


Secara historis, proyek pembangunan Stadion Internasional Jakarta diawali pada 2008 saat Jakarta berada di bawah pemerintahan Fauzi Bowo.Tercatat empat Gubernur DKI Jakarta memiliki peran masing-masing dalam pembangunan stadion ini. Lahan yang kini menjadi JIS dulunya merupakan kawasan Taman Bersih Manusia Wibawa (BMW) dengan luas total66,6 hektare. Kawasan itu merupakan aset Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berasal dari utang penyediaan lahan fasilitas sosial dan fasilitas umum tujuh perusahaan swasta. Pemprov DKI pun menggusur bangunan-bangunan liar di kawasan tersebut pada 24 Agustus 2008. Selanjutnya, Pemprov DKI berencana membangun stadion bertaraf internasional di Taman BMW itu. 


Stadion ini baru mulai dibangun pada 2019 dengan dimulainya kick-off pembangunan JIS oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 14 Maret 2019 di Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dalam sambutannya Anies mengatakan stadion ini akandiberi nama Jakarta International Stadium atau disingkat menjadi JIS. Setelah selesai, stadion JIS dapat digunakan untuk pertandingan sepak bola, konser musik dan berbagai jenis acara besar lainnya. Penamaan Jakarta International Stadium mengasosiasikan stadion bertaraf internasional dengan Jakarta, dan Anies juga mengkatakan bahwa ke depannya akan ada mekanisme bisnis untuk menetapkan penamaan stadion tersebut setelah pembangunannya selesai, jadi penamaan Jakarta International Stadium saat ini bersifat sementara dan akan berubah setelah adanya kesepakatan bisnis.

 
Stadion ini akan menampung kurang lebih 82.000 penonton, memiliki 3 tingkatan tribun. Selain itu terdapat tribun VIP, dan tribun untuk disabilitas. Di area pendukung sekitar stadion akan dijadikan ruang publik dan terdapat plasa untuk shalat, dan di timur stadion juga dibangun area komersial untuk nantinya dijadikan biaya perawatan stadion serta terdapat pula urban farming di sekitar stadion untuk memberdayakan dan meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar stadion, terutama warga kampung bayam.Area stadion ini juga di harapkan akan menjadi pusat ekonomi baru diwilayah Jakarta, khususnya Jakarta Utara. Selain itu akan dibangun juga wisata air di area danau Sunter Utara yang terdapat jogging track disekitar danau serta akan dibangun Masjid terapung. Fasilitas tersebut antara lain terdiri dari 3 tingkat tribun, adanya ruang khusus VIP, ruang ganti pemain yang modern dan mewah,ramah disabilitas disertai dengan kursi khusus disabilitas sebanyak 200 buah,lapangan latihan, rumput stadion berjenis hybridturf, lahan parkir luas yang dapat menampung 800 mobil dan 100 bus, atap stadion yang dapat dibuka-tutup dan sudah menerapkan green building dimana nantinya stadion ini diharapkan dapat secara mandiri mengelola air dan listrik,serta stadion ini direncanakan terintegrasi dengan moda transportasi publik seperti MRT, LRT, KRL dan akses tol.  

  Sumber: Wikipedia.

Comment
Open Discussion
Copyright © . Visual Anak Negeri