Supported By    supporter logo

Tuan Kentang


  Tuan Kentang

Tuan Kentang merupakan nama Kelurahan yang berada di Kecamatan Seberang Ulu I. Biasa disebut juga sebagai Kampung Tuan Kentang yang berada di tepi Sungai Ogan Palembang, tepatnya di pertemuan Sungai Musi dan Sungai Ogan. Nama Tuan Kentang ini konon adalah saudagar Tionghoa yang pernah punya bisnis besar di sepanjang muara sungai dan dimakamkan di kampung tersebut.

Kampung ini mempunyai keistimewaan dimana sebagian besar warganya hidup sebagai pengerajin kain tradisional Palembang seperti kain songket, blongsong, tajung dan kain jumputan atau kain pelangi.

Griya Tuan Kentang

Melihat potensi yang dimiliki oleh Kampung Tuan Kentang ini, Pemerintah Kota Palembang bekerja sama dengan Bank Indonesia menjadikan kampung ini sebagai destinasi wisata baru di Palembang dengan membangun sebuah galeri yang menampilkan kain-kain hasil karya penduduk setempat. Galeri bernama Griya Kain Tuan Kentang, dibuka pada Februari 2017, dengan alamat di Jalan Aiptu A. Wahab RT27, Lorong HMM, Tuan Kentang, Seberang Ulu. Di galeri Griya Kain Tuan Kentang ini, jenis kain yang dijual adalah kain Tajung, Jumputan, Blongsong, danSongket. Harganya yang ditawarkan pun relatif terjangkau.

Rumah Kembar Tuan Kentang

Mengunjungi Tuan Kentang, yang merupakan salah satu sentra industri kain Palembang, takafdol rasanya kalau tidak mampir ke Rumah Kembar Tuan Kentang.  Rumah Kembar ini merupakan sebuah bangunan rumah panggung yang usianya cukup tua. Rumah ini didirikan pada tahun 1918 oleh H.M Mahmud bin Tedjo yang saat itu adalah seorang saudagar ternama di kawasan Tuan Kentang. Rumah itu disebut rumah kembar karena kedua rumahnya berdekatan posisinya dan identik bentuknya.

Saat ini rumah tersebut dihuni oleh generasi ke -3 H. Mahmud. Karena keunikan rumah tersebut wisatawan sering mengunjungi rumah yang berada persis di pinggir Sungai Ogan ini untuk beristirahat, mengamati pemandangan sungai atau melihat lihat bentuk bangunan beserta isinya yang masih utuh di dalam rumah.

Sumber: WIkipedia.

Comment
Open Discussion
Copyright © . Visual Anak Negeri